Proses limbah cair dengan metode yang disebut biofilter

 Sarang Lebah Penawar Limbah

 

 

Lebah terkenal sebagai hewan yang serba-guna. Sebagian besar yang dihasilkannya bermanfaat bagi manusia. Tak hanya madu, wujud sarangnya juga berguna dan mengilhami para ahli untuk berbagai keperluan. Tak terkecuali bagi Ir. Nusa Idaman Said, Meng. Peneliti dari Pusat Teknologi Lingkungan BPPT.

 

Menurut Nusa, pengolahan air limbah yang ideal adalah yang lebih banyak menggunakan bahan alami ketimbang bahan kimia.  tercelup anaerob-aerob dinilai lebih alami, murah dan andal. Media filter yang digunakan adalah plastik yang dibentuk seperti sarang tawon. Sarang tawon ini akan membuat mikroba menempel sehingga membentuk lapisan tipis yang sering disebut biofilm. Inilah yang selanjutnya mengurai partikel dan polutan pada air.

 

Awalnya, air limbah dipompa ke bak pengendap untuk mengeyahkan lumpur, pasir, dan partikel besar lainnya. Setelah itu, air dialirkan ke bak kontaktor anaerob yang didalamnya dipasang sarang tawon plastik. “Di dalam biofilter inilah banyak senyawa polutan, misalnya zat organik, amoniak, zat besi, mangan, dan deterjen, dapat terurai secara biologis,” kata Nusa.

 

Penguraian itu menjadi tugas bakteri-bakteri anaerobik. Setelah beberapa hari, di permukaan filter sarang lebah akan tumbuh lapisan tipis mikroorganisme. “Mikroorganisme inilah yang menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap.” Ujar Nusa.

 

Setelah itu, air dialirkan ke abk kontaktor aerob. Seperti sebelumnya, bak ini juga diisi dengan sarang tawon. Hanya saja, diberi gelembung udara sehingga jasad renik yang ada segera menguraikan zat organik yang tersisa. Hal ini akan meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, deterjen, dan amoniak. Proses ini sering disebut aerasi kontak (contact aeration)

 

Selanjutnya, sampailah air olahan pada bak pengendap akhir. Di dalam bak ini, lumpur aktif yang mengandung massa mikroorganisme diendapkan dan dipompa kembali ke bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur, sedangkan air limpasan sisanya dialirkan ke bak klorin. “Disini, senyawa klor akan membunuh mikroorganisme penyebab penyakit. Setelah itu, air yang sudah ramah lingkungan ini dapat dibuang ke sungai atau saluran umum,” kata Nusa.


Link Terkait :

Media Bakteri, Mengenal Jenis dan Fungsinya Untuk IPAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar