Jenis-Jenis Kapal Selam

Jenis-Jenis Kapal Selam Berdasar Mesin Penggeraknya

Kapal selam merupakan kapal yang bergerak di bawah permukaan laut. Jika dilihat berdasarkan fungsinya terdapat dua jenis kapal selam yakni kapal selam militer dan non militer.

Kapal selam militer biasanya merupakan bagian alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki Angkatan Laut di banyak negara. Kapal selam militer digunakan untuk kepentingan perang atau patroli laut suatu negara. Berdasarkan jenisnya setiap kapal selam militer selalu dilengkapi dengan senjata seperti meriam kanon, torpedo, rudal penjelajah / anti pesawat dan anti kapal permukaan, serta rudal balistik antar benua.

Sementara kapal selam non militer mumnya digunakan untuk penelitian atau riset bawah air. Di mana umumnya berukuran lebih kecil daripada kapal selam militer.

Berdasarkan mesin penggeraknya
ada tiga jenis kapal selam yakni:
1. Kapal selam diesel elektrik adalah sistem penggerak kapal selam tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Sistem propulsi ini begitu handal sehingga negara pemilik kapal selam nuklir pun masih merasa perlu memiliki kapal selam diesel elektrik. Dari 5 negara pemilik kapal selam nuklir hanya Amerika Serikat yang tidak menggunakan sistem propulsi ini. Dalam keadaan tertentu, kapal selam jenis ini lebih mematikan daripada kapal selam nuklir. untuk mengisi ulang, kapal selam diesel seperti melakukan "snorkeling", membawa udara untuk menjalankan generatornya. Saat snorkeling itu membuat kapal selam rentan oleh musuh.

2. Kapal selam nuklir adalah kapal selam yang menggunakan reaktor air bertekanan atau PWR (pressurizer water reactor) sebagai sumber tenaga memutar turbin utama yang menggerakkan baling-baling serta motor elektrik pengisi baterai yang menghasilkan listrik untuk berbagai keperluan. Tidak seperti kapal selam diesel yang harus muncul ke permukaan untuk menghisap udara yang dibutuhkan mesin diesel. Keunggulan kapal selam nuklir adalah masa operasionalnya serta lebih bertenaga meskipun kapal selam mempunyai ukuran besar dan harus dalam kondisi menyelam, uranium sebagai bahan bakar dari reaktor dapat diganti setelah 3 tahun pemakaian.

Reaktor nuklir memungkinkan kapal selam menjadi tidak bergantung pada pasokan eksternal. Kapal selam diesel elektrik perlu mengisi bahan bakar secara teratur, sementara kapal selam nuklir tidak perlu mengisi bahan bakar. Mereka menggunakan apa yang disebut uranium yang sangat diperkaya, yang memungkinkan mereka berjalan sepanjang umur kapal selam tanpa mengisi bahan bakar
Selain itu kapal selam diesel elektrik juga perlu sering muncul ke permukaan kembali untuk menyalakan mesin diesel mereka untuk mengisi baterai.

Kapal selam nuklir bisa bertahan dalam waktu lama di dalam laut. Lamanya waktu di bawah air hanya dibatasi oleh daya tahan kru dan jumlah makanan tersedia.

3. Kapal selam engineless adalah jenis kapal selam yang sering disebut sebagai bathysphere. Sebelum bathysphere dibuat, dikenal juga kapal selam tanpa mesin dengan istilah lonceng selam atau diving bell. Penyebutan itu dikarenakan kapal selam ini berbentuk lonceng dengan lantai terbuka. Lalu udara dipompa masuk oleh kru di atas kapal selam agar penyelam atau peneliti dapat tinggal lebih lama di bawah air.

Kapal selam memiliki perlengkapan navigasi mengingat di bawah air laut cahaya tidak bisa menembus lebih. Perlengkapan navigasi yang dimiliki kapal selam yakni global positioning system (GPS), Inertial guidance, dan SONAR System.
Disebutkan juga proses penyelamatan dalam kapal selam dilakukan dengan pengiriman panggilan darurat atau meluncurkan pelampung yang akan mengirimkan tanda bahaya dari lokasi kapal selam oleh para awak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar