Media Bakteri merupakan salah satu elemen penting proses pengolahan air limbah menjadi air bersih secara Biofilter dalam proyek IPAL (Instalasi pengolahan air limbah). Seperti namanya, media ini berfungsi sebagai rumah mikroba pengurai.
Menilik dari sistem kerja Biofilter pada proses pengolahan Instalasi pengolahan air limbah, proses penjernihan dilakukan secara bertahap. Yakni dengan cara mengalirkan air limbah dengan Pipa Limbah, menuju Bioreaktor.
Baca : Mengenal Fungsi dan Jenis Pipa Limbah
Dikutip dari Wikipedia, Bioreaktor adalah sebuah sistem yang menyediakan lingkungan biologis. Fungsinya untuk menjalankan fungsi reaksi biokimia, dalam hal pengolahan air limbah. Mekanisme ini dalam proses penjernihan dilakukan oleh bakteri dalam mengurai kotoran dalam air.
Proses ini juga biasa dikenal dengan cara biofilter yang memanfaatkan bakteri pengurai jenis Aerob dan bakteri Anaerob. Nah untuk memungkinkan hal tersebut terjadi maka dibutuhkan media yang biasa dikenal dengan istilah rumah atau Media Bakteri.
Dalam pemanfaatannya, media bakteri biasa didapat secara alami. Namun untuk kebutuhan modern, hal ini dilakukan dengan produk yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat menjadi habitat ideal bakteri pengurai guna mendukung sistem pengolahan air biofilter.
Produk media bakteri biasa digunakan menggunakan dua jenis bahan baku. Yakni bahan baku organik dan bahan anorganik. Bahan Organik yang biasa dimanfaatkan misalnya serpihan batu, tembikar, batu bata, batu bara, Marmer, batu hingga pecahan kaca.
Sementara bahan anorganik yang biasa digunakan sebagai media bakteri diantaranya tali dari plastik, jaring, bola-bola dari bahan thermoplastik dan sebagainya. Semua material tersebut biasa digunakan sebagai habitat bakteri dengan dukungan Bioreaktor yang didesain khusus.
Sekilas Tentang Bakteri Aerob dan Anaerob
Baik bakteri Anaerob dan Aerob, keduanya memiliki kemampuan pengurai yang baik satu dengan yang lain. Keduanya dibedakan berdasarkan cara hidup mereka terhadap suplai oksigen. Bakteri Aerob merupakan microba yang tak bisa hidup tanpa Oksigen atau O2.
Bagi bakteri Aerob, kelangsungan hidup mereka tergantung pada oksigen. Dimana O2 sering dimanfaatkan sebagai proses berkembang biak, pertumbuhan dan kelangsungan hidup salah satu jenis bakteri pengurai ini. Untuk mendapat suplai oksigen cukup, jenis bakteri ini ideal hidup di lingkungan dengan air.
Sementara bakteri Anaerob merupakan mikroba yang dapat hidup meski di lingkungan sekitar tidak terkandung oksigen. Dengan kata lain, jenis bakteri ini pada dasarnya bisa hidup tanpa udara di sekitar.
Proses Pengolahan Air Limbah Media Bakteri Biofilter IPAL
Air limbah mula-mula dialirkan ke dalam bak kontrol yang dilengkapi dengan saringan. Media ini berfungsi menyaring kotoran padat berukuran besar yang tidak dapat diurai. Seperti sampah plastik, daun, kertas dan sebagainya yang biasa ikut terbuang dengan kotoran.
Air yang mengalir kemudian disimpan di bak endapan awal, yang selanjutnya mengalir ke ruangan biofilter anaerob. Media bakteri ini biasanya memanfaatkan bahan plastik khusus atau “sarang tawon” (Honey Comb) sebagai media tumbuh kembang bakteri pengurai.
Melalui proses penguraian organik, polutan organik diurai dan selanjutnya menghasilkan Gas Metana (CH4) dan Gas Karbon Dioksisa (CO2). Pekerjaan ini dilakukan oleh gumpalan mikro-organisme bakteri anaerob.
Setelah proses penguraian pertama polutan organik, selanjutnya proses penguraian kedua dilakukan oleh bakteri aerob. Jenis bakteri ini biasanya dapat tumbuh dan hidup melalui media bakteri sarang tawon (Honey Comb) atau bioball.
Ruangan bakteri aerob biasanya didesain dengan berudara, karena jenis bakteri ini sangat membutuhkan oksigen. Fungsi bakteri ini adalah mengurai kembali polutan organik yang tidak sempat terurai dari proses pertama (Oleh bakteri Anaerob).
Melalui proses ini juga terjadi nitrifikasi senyawa amonia (NH4+) yang membuat air limbah sangat berbahaya jika digunakan. Proses ini biasa dikenal dengan istilah aerasi kontak.
Setelah proses ini, air kemudian diendapkan di ruangan terakhir. Sebelum akhirnya air dapat dilepas (dibuang) ke saluran air seperti got, sungai dan sebagainya sebagai air bersih (tidak lagi tercemar).
Mengenal Jenis-jenis Media Bakteri
Secara umum, media bakteri bisa dibuat dari bahan alami, seperti batu kayu dan sejenisnya. Namun dalam proses produksi modern, alat ini biasa diproduksi dengan beberapa bahan khusus seperti PVC, PE dan sebagainya.
Dalam produksi media bakteri modern, terdapat dua jenis karakter yang biasa digunakan. Yakni jenis sarang tawon atau Honey Comb dan bioball. Keduanya bekerja dan dapat digunakan untuk perkembangbiakan baik bakteri aerob maupun anaerob dalam proses pengolahan air limbah.
Jenis Honey Comb
Honey Comb, atau sarang tawon merupakan satu diantara beberapa media bakteri yang diproduksi untuk media tumbuh kembang bakteri pengurai.Seperti namanya, media ini memiliki beberapa rongga dengan ukuran sama satu dengan yang lain. Media padat ini yang kemudian digunakan sebagai tempat menempelnya bakteri.
Rongga yang ada membuat aliran air tidak terganggu pada saat proses penjernihan atau penguraian kotoran yang terkandung dalam air. Proses ini biasanya dilakukan untuk proses penguraian secara organik, polutan biologis oleh jenis bakteri Aerob maupun Anaerob.
Jenis media bakter ini biasanya diproduksi dari bahan PVC khusus, dengan karakter tahan terhadap bakteri, bersifat resisten terhadap zat asam dan basa. Dan biasanya memiliki ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Media ini berbentuk pipih bergelombang. Umumnya mirip dengan atap rumah dan dapat digunakan secara bersamaan. Saat digunakan bersamaan, celah yang terjadi mirip dengan sarang tawon, sehingga sering juga dikenal dengan nama Honey Comb.
Aplikasi Penggunaan
- Dapat digunakan sebagai media pengganti bahan konvensional, seperti batu, kayu dan sejenisnya.
- Meningkatkan retensi kontak antara air dengan media kontak.
- dapat digunakan untuk jenis bakteri aerob dan anaerob.
Jenis BioBall
Seperti namanya, jenis media bakteri ini memiliki struktur bulat kecil, sebesar bola pimpong. Hanya saja ada rongga di dalamnya sebagai tempat menempel bakteri. Jenis bakteri ini sangat sering digunakan sebagai proses penjernihan air, salah satunya digunakan untuk membersihkan air di akuarium.
Sebagai proses pengolahan air limbah IPAL, jenis bioball juga sering digunakan sebagai media tumbuh kembang bakteri. Biasanya dalam satu tangki pengolahan terdapat ratusan bioball, yang biasanya diproduksi dengan dominasi warna hitam.
Meski ampuh sebagai media tumbuh kembang bakteri, jenis media ini kerap mengalami permasalahan tersendiri. Diantaranya seringnya media keluar melalui pipa pembuangan yang berdampak pada berkurangnya jumlah media bakteri ini di dalam tangki pengolahan.
Sebagai solusi, tersedia media bioball dalam ukuran besar yang di dalamnya berisi puluhan produk dalam ukuran kecil. Cara ini dapat meminimalisir bahkan mengurangi risiko terbuangnya media bakteri ini pada pipa limbah pembuangan.
Perencanaan dan pemasangan Instalasi hubungi kami disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar