Html header

Logo Teknik mesin Beranda Tentang Kontak Arsip

Heat transfer

 Heat transfer

ChatGPT bilang:

Baik, kita beralih ke mata kuliah Heat Transfer (Pemindahan Panas). Mata kuliah ini sangat penting dalam berbagai bidang teknik, termasuk teknik mesin, teknik kimia, dan teknik sipil, karena berfokus pada pemahaman bagaimana panas berpindah melalui berbagai media.

Dasar-dasar Heat Transfer (Pemindahan Panas):

  1. Tiga Mekanisme Pemindahan Panas:

    • Konduksi: Pemindahan panas melalui suatu material tanpa pergerakan massa. Terjadi karena perbedaan suhu di dalam material yang menyebabkan molekul-molekul bergerak lebih cepat dan mentransfer energi.

      • Rumus Konduksi (Hukum Fourier):

      Q=kAdTdxQ = -k A \frac{dT}{dx}

      Di mana:

      • QQ adalah laju aliran panas (W),

      • kk adalah konduktivitas termal material (W/m·K),

      • AA adalah luas penampang (m²),

      • dTdx\frac{dT}{dx} adalah gradien suhu sepanjang material.

    • Konveksi: Pemindahan panas melalui fluida (cair atau gas) yang disebabkan oleh perbedaan suhu. Pada konveksi, fluida bergerak, dan energi panas dibawa oleh aliran fluida tersebut.

      • Rumus Konveksi:

      Q=hA(TsT)Q = h A (T_s - T_\infty)

      Di mana:

      • QQ adalah laju aliran panas (W),

      • hh adalah koefisien konveksi (W/m²·K),

      • AA adalah luas permukaan (m²),

      • TsT_s adalah suhu permukaan,

      • TT_\infty adalah suhu fluida jauh dari permukaan.

    • Radiasi: Pemindahan panas melalui gelombang elektromagnetik. Semua benda yang memiliki suhu di atas nol mutlak memancarkan radiasi termal.

      • Rumus Radiasi:🔴

      Q = \epsilon \sigma A (T^4 - T_0^4)

      Di mana:

      • QQ adalah laju aliran panas (W),

      • ϵ\epsilon adalah emisivitas permukaan (tanpa satuan),

      • σ\sigma adalah konstanta Stefan-Boltzmann (5.67×108W/m2K45.67 \times 10^{-8} \, \text{W/m}^2 \cdot \text{K}^4),

      • AA adalah luas permukaan (m²),

      • TT adalah suhu permukaan benda (K),

      • T0T_0 adalah suhu lingkungan (K).




  1. Hukum Steady State dan Transien:

    • Steady State: Kondisi di mana suhu di dalam material atau sistem tidak berubah seiring waktu. Dalam hal ini, pemindahan panas tercapai pada laju konstan.

    • Transien: Kondisi di mana suhu berubah seiring waktu. Pemindahan panas dalam kondisi ini melibatkan perubahan suhu yang berkembang selama waktu tertentu.

  2. Aplikasi Heat Transfer:

    • Refrigerasi dan Sistem Pendingin: Desain sistem pendinginan yang efisien untuk mendinginkan ruangan atau mesin.

    • Sistem Pemanas: Misalnya, pemanas air atau sistem pemanas ruangan yang memanfaatkan konduksi, konveksi, dan radiasi.

    • Pembangkit Listrik: Pemindahan panas dalam boiler dan turbin, di mana energi panas digunakan untuk menghasilkan listrik.

  3. Metode Analisis Heat Transfer:

    • Metode Analitik: Penyelesaian persamaan heat transfer dengan cara analitik, misalnya dengan menggunakan hukum Fourier untuk konduksi, hukum konveksi Newton untuk konveksi, dan Stefan-Boltzmann untuk radiasi.

    • Metode Numerik: Penyelesaian masalah heat transfer yang lebih kompleks menggunakan simulasi dan metode numerik seperti elemen hingga (FEM) atau volume hingga (FVM).

Contoh Soal:

Misalnya, ada sebuah dinding datar dengan ketebalan



L=0.2m
L = 0.2 \, \text{m}
dan luas permukaan A=10m2A = 10 \, \text{m}^2. Jika suhu pada satu sisi dinding adalah T1=100CT_1 = 100^\circ \text{C} dan pada sisi lainnya T2=20CT_2 = 20^\circ \text{C}, serta konduktivitas termal material dinding adalah k=0.5W/m\cdotpKk = 0.5 \, \text{W/m·K}, berapa laju aliran panas melalui dinding tersebut?

Penyelesaian: Menggunakan rumus konduksi Fourier:

Q=kAdTdxQ = -k A \frac{dT}{dx} Q=0.5×10×100200.2=2000WQ = 0.5 \times 10 \times \frac{100 - 20}{0.2} = 2000 \, \text{W}

Jadi, laju aliran panas melalui dinding adalah 2000W2000 \, \text{W}.

.

Keluaran gambar

Ini adalah diagram sederhana yang menggambarkan heat transfer melalui dinding datar.
Keterangan:

  • Dinding dengan ketebalan L=0,2mL = 0,2 \, \text{m}, ditunjukkan dalam warna abu-abu.

  • Suhu sisi kiri T1=100CT_1 = 100^\circ C (lebih tinggi, di sisi dalam mungkin), dan suhu sisi kanan T2=20CT_2 = 20^\circ C (lebih rendah, di sisi luar).

  • Panah oranye melambangkan aliran panas Q=2000WQ = 2000 \, W, yang bergerak dari suhu tinggi menuju suhu rendah.

gunakan rumus Heat transfer untuk menghitung perpidahan panas dengan dua lapis dinding diantara keduanya terisi gas penahan Heat transfer
ChatGPT bilang:

Baik, kita akan menghitung perpindahan panas melalui sistem dengan dua lapis dinding dan lapisan gas di antaranya.
Sistem ini akan melibatkan perpindahan konduksi pada dinding dan konveksi pada lapisan gas. Kita gunakan pendekatan seri termal, seperti resistansi listrik, di mana aliran panas QQ melalui tiap lapisan tetap sama.

Persiapan Data:

Misalkan ada dua dinding dan satu lapisan gas di antaranya:

  • Dinding 1:

    • Ketebalan L1=0,1mL_1 = 0,1 \, m

    • Konduktivitas termal k1=1,2WmKk_1 = 1,2 \, \frac{W}{m \cdot K}

  • Lapisan gas (konveksi) di tengah:

    • Koefisien konveksi hgas=10Wm2Kh_{gas} = 10 \, \frac{W}{m^2 \cdot K}

    • Ketebalan gas d=0,02md = 0,02 \, m

  • Dinding 2:

    • Ketebalan L2=0,05mL_2 = 0,05 \, m

    • Konduktivitas termal k2=0,8WmKk_2 = 0,8 \, \frac{W}{m \cdot K}

  • Suhu sisi kiri T1=150CT_1 = 150^\circ C dan sisi kanan T2=50CT_2 = 50^\circ C.

    • Luas permukaan A=5m2A = 5 \, m^2.

Rumus Perpindahan Panas:

Perpindahan panas QQ dihitung menggunakan resistansi termal total RtotalR_{total}:

Q=ΔTRtotalQ = \frac{\Delta T}{R_{total}}

dengan ΔT=T1T2\Delta T = T_1 - T_2, dan resistansi termal dihitung dengan:

Rtotal=R1+Rgas+R2R_{total} = R_1 + R_{gas} + R_2

Resistansi masing-masing lapisan:

  • Dinding 1: R1=L1k1AR_1 = \frac{L_1}{k_1 A}

  • Lapisan gas (konveksi): Rgas=1hgasAR_{gas} = \frac{1}{h_{gas} A}

  • Dinding 2: R2=L2k2AR_2 = \frac{L_2}{k_2 A}

Mari kita hitung nilai QQ untuk kasus ini.

Hasil Perhitungan:

  • Resistansi Termal:

    • Resistansi dinding 1: R1=0,0167K/WR_1 = 0,0167 \, \text{K/W}

    • Resistansi lapisan gas: Rgas=0,02K/WR_{gas} = 0,02 \, \text{K/W}

    • Resistansi dinding 2: R2=0,0125K/WR_2 = 0,0125 \, \text{K/W}

    • Resistansi total: Rtotal=0,0492K/WR_{total} = 0,0492 \, \text{K/W}

  • Laju Perpindahan Panas QQ:
    Menggunakan Q=ΔTRtotalQ = \frac{\Delta T}{R_{total}}, dengan ΔT=T1T2=150C50C=100K\Delta T = T_1 - T_2 = 150^\circ C - 50^\circ C = 100 \, \text{K}:

    Q=100K0,0492K/W2033,9WQ = \frac{100 \, \text{K}}{0,0492 \, \text{K/W}} \approx 2033,9 \, \text{W}

Kesimpulan:

Laju aliran panas melalui sistem ini adalah 2033,9 W.
Artinya, ada 2033,9 Joule energi panas yang mengalir per detik dari sisi panas (150°C) menuju sisi dingin (50°C).

Apakah ada bagian dari perhitungan ini yang ingin dibahas lebih mendalam? 🌡️ ​


Hitung perpindahan panas sebuah logam panas di celupkan ke air
ChatGPT bilang:

Baiklah, mari kita hitung perpindahan panas ketika sebuah logam panas dicelupkan ke dalam air. Kasus ini melibatkan perpindahan panas dengan prinsip keseimbangan energi antara logam panas dan air dingin, hingga keduanya mencapai suhu akhir (equilibrium).

Data:

Misalkan:

  • Massa logam: mlogam=0,5kgm_{\text{logam}} = 0,5 \, kg

  • Kalor jenis logam: clogam=400JkgKc_{\text{logam}} = 400 \, \frac{J}{kg \cdot K}

  • Suhu awal logam: Tlogam awal=300CT_{\text{logam awal}} = 300^\circ C

  • Massa air: mair=1kgm_{\text{air}} = 1 \, kg

  • Kalor jenis air: cair=4186JkgKc_{\text{air}} = 4186 \, \frac{J}{kg \cdot K}

  • Suhu awal air: Tair awal=25CT_{\text{air awal}} = 25^\circ C

  • Suhu akhir (equilibrium): TakhirT_{\text{akhir}} (yang belum diketahui).

Prinsip Dasar:

Perpindahan panas QQ mengikuti prinsip keseimbangan energi, yaitu:

Qlogam=QairQ_{\text{logam}} = - Q_{\text{air}}

atau:

mlogamclogam(Tlogam awalTakhir)=maircair(TakhirTair awal)m_{\text{logam}} \cdot c_{\text{logam}} \cdot (T_{\text{logam awal}} - T_{\text{akhir}}) = m_{\text{air}} \cdot c_{\text{air}} \cdot (T_{\text{akhir}} - T_{\text{air awal}})

Kita akan menyelesaikan persamaan ini untuk mencari suhu akhir TakhirT_{\text{akhir}}.

Hasil Perhitungan:

Suhu akhir (equilibrium) dari logam dan air setelah proses pencelupan adalah 37,54°C.

Artinya, setelah logam panas dicelupkan, energi panas dari logam akan berpindah ke air hingga tercapai keseimbangan pada suhu 37,54°C.

Jika kamu ingin analisis lebih mendalam atau contoh soal lainnya, silakan beri tahu ya! 🌊🌡️ 


berapa Energi yang dibutuhkan untuk merubah bongkahan menjadi uap
ChatGPT bilang:

Untuk menghitung energi yang dibutuhkan agar sebuah bongkahan air (es) berubah menjadi uap air sepenuhnya, kita perlu menghitung energi dalam beberapa tahap:

  1. Energi untuk mencairkan es menjadi air pada 0°C
    Menggunakan kalor lebur es (LfL_f)
    Rumus:

    Q1=mLfQ_1 = m \cdot L_f
  2. Energi untuk memanaskan air dari 0°C ke 100°C
    Menggunakan kalor jenis air (cair=4186JkgKc_{air} = 4186 \, \frac{J}{kg \cdot K})
    Rumus:

    Q2=mcairΔTQ_2 = m \cdot c_{air} \cdot \Delta T
  3. Energi untuk menguapkan air menjadi uap air pada 100°C
    Menggunakan kalor uap air (Lv=2260kJkgL_v = 2260 \, \frac{kJ}{kg})
    Rumus:

    Q3=mLvQ_3 = m \cdot L_v

Data:

Misalkan massa es m=1kgm = 1 \, kg.

  • Kalor lebur es: Lf=334kJkgL_f = 334 \, \frac{kJ}{kg}

  • Kalor jenis air: cair=4186JkgKc_{air} = 4186 \, \frac{J}{kg \cdot K}

  • Kalor uap air: Lv=2260kJkgL_v = 2260 \, \frac{kJ}{kg}

Kita akan menghitung total energi Qtotal=Q1+Q2+Q3Q_{total} = Q_1 + Q_2 + Q_3. Mari lanjutkan dengan perhitungannya.

Hasil Perhitungan Energi:

  1. Energi untuk mencairkan es (Q₁):

    Q1=334.000JQ_1 = 334.000 \, \text{J}
  2. Energi untuk memanaskan air dari 0°C ke 100°C (Q₂):

    Q2=418.600JQ_2 = 418.600 \, \text{J}
  3. Energi untuk menguapkan air menjadi uap (Q₃):

    Q3=2.260.000JQ_3 = 2.260.000 \, \text{J}
  4. Energi total yang dibutuhkan (Q_total):

    Qtotal=Q1+Q2+Q3=3.012.600J=3,01MJQ_{total} = Q_1 + Q_2 + Q_3 = 3.012.600 \, \text{J} \, = 3,01 \, \text{MJ}

Kesimpulan:

Energi yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg es pada 0°C menjadi uap air sepenuhnya pada 100°C adalah 3,01 megajoule (MJ).

Jika kamu ingin menghitung untuk massa yang berbeda atau menambahkan kondisi lainnya, beri tahu saja ya!

Hukum Steady State dan Transien dalam Heat Transfer

Steady State: Kondisi di mana suhu di dalam material atau sistem tidak berubah seiring waktu. Dalam kondisi steady state, pemindahan panas terjadi pada laju yang konstan. Persamaan Fourier menjadi kunci analisis konduksi steady state:

Q=kAdTdxQ = -kA \frac{dT}{dx}

Transien: Kondisi di mana suhu berubah seiring waktu, sering terjadi ketika sistem mengalami perubahan mendadak seperti pemanasan awal atau pendinginan. Persamaan yang digunakan lebih kompleks dan melibatkan parameter waktu.

Aplikasi Heat Transfer

  1. Refrigerasi dan Sistem Pendingin: Mendesain sistem pendinginan yang efisien untuk mendinginkan ruangan atau mesin.
  2. Sistem Pemanas: Termasuk pemanas air atau pemanas ruangan yang memanfaatkan konduksi, konveksi, dan radiasi.
  3. Pembangkit Listrik: Mengelola pemindahan panas dalam boiler dan turbin untuk menghasilkan energi listrik.

Metode Analisis Heat Transfer

  • Metode Analitik: Menggunakan hukum Fourier untuk konduksi, hukum konveksi Newton untuk konveksi, dan Stefan-Boltzmann untuk radiasi.
  • Metode Numerik: Memanfaatkan simulasi dan metode seperti elemen hingga (FEM) atau volume hingga (FVM) untuk masalah yang lebih kompleks.

Contoh Soal 1: Perhitungan Aliran Panas dalam Dinding Tunggal

Misalkan sebuah dinding datar dengan ketebalan L=0.2mL = 0.2 \, m dan luas permukaan A=10m2A = 10 \, m^2. Suhu pada satu sisi dinding adalah T1=100CT_1 = 100^\circ C dan pada sisi lainnya T2=20CT_2 = 20^\circ C, dengan konduktivitas termal material k=0.5W/mKk = 0.5 \, W/m \cdot K.

Menggunakan rumus konduksi Fourier:

Q=kAΔTL=0.5×10×100200.2=2000WQ = -kA \frac{\Delta T}{L} = 0.5 \times 10 \times \frac{100 - 20}{0.2} = 2000 \, W

Jadi, laju aliran panas melalui dinding adalah 2000 W.


Contoh Soal 2: Dua Lapis Dinding dengan Lapisan Gas

Misalkan terdapat dua lapisan dinding dengan lapisan gas di antara keduanya:

  • Lapisan 1: L1=0.1mL_1 = 0.1 \, m, k1=0.6W/mKk_1 = 0.6 \, W/m \cdot K.
  • Lapisan Gas: Lgas=0.02mL_{gas} = 0.02 \, m, kgas=0.025W/mKk_{gas} = 0.025 \, W/m \cdot K.
  • Lapisan 2: L2=0.08mL_2 = 0.08 \, m, k2=0.8W/mKk_2 = 0.8 \, W/m \cdot K.

Perhitungan Resistansi Termal dan Laju Aliran Panas

  1. Resistansi Termal: R1=L1k1A=0.10.61=0.167K/WR_1 = \frac{L_1}{k_1 A} = \frac{0.1}{0.6 \cdot 1} = 0.167 \, K/W Rgas=LgaskgasA=0.020.0251=0.8K/WR_{gas} = \frac{L_{gas}}{k_{gas} A} = \frac{0.02}{0.025 \cdot 1} = 0.8 \, K/W R2=L2k2A=0.080.81=0.1K/WR_2 = \frac{L_2}{k_2 A} = \frac{0.08}{0.8 \cdot 1} = 0.1 \, K/W

  2. Resistansi Total dan Aliran Panas: Rtotal=R1+Rgas+R2=0.167+0.8+0.1=1.067K/WR_{total} = R_1 + R_{gas} + R_2 = 0.167 + 0.8 + 0.1 = 1.067 \, K/W Q=ΔTRtotal=100K1.06793.7WQ = \frac{\Delta T}{R_{total}} = \frac{100 \, K}{1.067} \approx 93.7 \, W


Perhitungan Energi: Mengubah Es Menjadi Uap

Untuk menghitung energi yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg es pada 0°C menjadi uap pada 100°C:

  1. Mencairkan Es: Q1=mLf=1334000=334000JQ_1 = m \cdot L_f = 1 \cdot 334000 = 334000 \, J

  2. Memanaskan Air dari 0°C ke 100°C: Q2=mcairΔT=14186100=418600JQ_2 = m \cdot c_{air} \cdot \Delta T = 1 \cdot 4186 \cdot 100 = 418600 \, J

  3. Menguapkan Air: Q3=mLv=12260000=2260000JQ_3 = m \cdot L_v = 1 \cdot 2260000 = 2260000 \, J

  4. Total Energi: Qtotal=Q1+Q2+Q3=334000+418600+2260000=3012600JQ_{total} = Q_1 + Q_2 + Q_3 = 334000 + 418600 + 2260000 = 3012600 \, J

Jadi, energi total yang dibutuhkan adalah 3,01 MJ.


Semoga dokumen ini membantu mengembalikan ingatan akan konsep dan perhitungan heat transfer. Bagikan jika perlu lebih banyak contoh atau perhitungan tambahan! 🌊🌡️